Kamis, 08 Desember 2011


DOA

Ketika lantunan nyanyian surga dibacakan
Bergetar hati tak kuasa menahan
Memautkan pikiran dan jiwa ini ke Dia yang Rohman
Sandarkan seluruh kefanaan dunia kepangkuan-Nya
Berteduh dengan jiwa yang penuh harap
Memohon dengan kerendahan dan kekotoran diri ini
sampai beranjak lepasnya jiwa terkandung badan yang kumiliki


SENANDUNG PELIPUR HATI
Dedaunan kembali bersemi
Menampakkan keindahan pemikat hati
Peliur lara bagi hati sedu sedan ini
Bagai lentera hati yang tak pernah redup
Terangi jiwa keruh yang lemah ini
Bangkitkan raga yang lama mati
Gerakkan alam pikir semu ini
Bukakan mata yang telah menutup
Sadarkan roh yang melayang berkelana
Gertakkan hati pesimis ini
Sampai akhirr…
Hingga kubangkit kembali


PENGHARAPAN
Setengah belahan jiwaku telah pergi
Dikala hatiku gundah gelisah ini
Namun mengapa aku selalu menanti
Walau terkadang aku tau itu hanya sebuah bayangan ilusi
Yang sulit tukkudapati
Tapi,mungkin dengan perjuanganku selama ini
Nanti, kupasti bias satukan jiwa itu kembali

KEBAHAGIAAN SURGAWI
Ketika tawa kebersamaan kian tumbuh dan menjalar
Merebah masuk kedalam jiwa jiwa insani
Tampak wajah berkilauan cahaya suci
Layaknyakilauan berlian derlima merah penawar hati
Ketika senandung alunan riang berderik
Menghempaskan kedamaian yang akrab mengalun
Dengan nada nada indah yang abadi
Tak tertebus dengan apapun jua
Mengeringkan sumur air mata berlinang
Menghamparkan lampiran takdir yang tersurat
Membumbui goresan goresan manis dalam ingatan
Menaburkan sebuah lukisan malam yang gemerlap
Menghiasi indahnya cakrawala senja di ufuk barat
Jua seindah permadani biru yang terhampar
Kuharap kebahagiaan ini selalu terpatri dalam kolbuku
Tak lekang mesti nafas hilang terhenti

KEBANGKITAN HATI
Terkadang aku sering menatap masa lalu
Yang telah lama tersapu oleh waktu
Hingga aku terjatuh tersandung oleh sebuah batu
Aku kesakitan dan terus mengeluh
Tak kusangka..
Tolehanku menjadikan diriku merasakan kesedihan yang sulit berlalu
Aku tak tahu lagi.. bingung terpaku
Jalan yang kuambil telah keliru
Kutemukan jalan buntu
Namun apa guna aku mengeluh
Aku harus tetap menerjang jalan itu
Kutembus tembok penghalang itu sampai runtuh
Aku nyalakan api yang membara dalam dadaku
Yang menjadikan aku sekarang lebih tangguh
Karenaaku punya keinginan untuk maju
Untuk genggam asa dan citaku