Kamis, 08 Desember 2011


DOA

Ketika lantunan nyanyian surga dibacakan
Bergetar hati tak kuasa menahan
Memautkan pikiran dan jiwa ini ke Dia yang Rohman
Sandarkan seluruh kefanaan dunia kepangkuan-Nya
Berteduh dengan jiwa yang penuh harap
Memohon dengan kerendahan dan kekotoran diri ini
sampai beranjak lepasnya jiwa terkandung badan yang kumiliki


SENANDUNG PELIPUR HATI
Dedaunan kembali bersemi
Menampakkan keindahan pemikat hati
Peliur lara bagi hati sedu sedan ini
Bagai lentera hati yang tak pernah redup
Terangi jiwa keruh yang lemah ini
Bangkitkan raga yang lama mati
Gerakkan alam pikir semu ini
Bukakan mata yang telah menutup
Sadarkan roh yang melayang berkelana
Gertakkan hati pesimis ini
Sampai akhirr…
Hingga kubangkit kembali


PENGHARAPAN
Setengah belahan jiwaku telah pergi
Dikala hatiku gundah gelisah ini
Namun mengapa aku selalu menanti
Walau terkadang aku tau itu hanya sebuah bayangan ilusi
Yang sulit tukkudapati
Tapi,mungkin dengan perjuanganku selama ini
Nanti, kupasti bias satukan jiwa itu kembali

KEBAHAGIAAN SURGAWI
Ketika tawa kebersamaan kian tumbuh dan menjalar
Merebah masuk kedalam jiwa jiwa insani
Tampak wajah berkilauan cahaya suci
Layaknyakilauan berlian derlima merah penawar hati
Ketika senandung alunan riang berderik
Menghempaskan kedamaian yang akrab mengalun
Dengan nada nada indah yang abadi
Tak tertebus dengan apapun jua
Mengeringkan sumur air mata berlinang
Menghamparkan lampiran takdir yang tersurat
Membumbui goresan goresan manis dalam ingatan
Menaburkan sebuah lukisan malam yang gemerlap
Menghiasi indahnya cakrawala senja di ufuk barat
Jua seindah permadani biru yang terhampar
Kuharap kebahagiaan ini selalu terpatri dalam kolbuku
Tak lekang mesti nafas hilang terhenti

KEBANGKITAN HATI
Terkadang aku sering menatap masa lalu
Yang telah lama tersapu oleh waktu
Hingga aku terjatuh tersandung oleh sebuah batu
Aku kesakitan dan terus mengeluh
Tak kusangka..
Tolehanku menjadikan diriku merasakan kesedihan yang sulit berlalu
Aku tak tahu lagi.. bingung terpaku
Jalan yang kuambil telah keliru
Kutemukan jalan buntu
Namun apa guna aku mengeluh
Aku harus tetap menerjang jalan itu
Kutembus tembok penghalang itu sampai runtuh
Aku nyalakan api yang membara dalam dadaku
Yang menjadikan aku sekarang lebih tangguh
Karenaaku punya keinginan untuk maju
Untuk genggam asa dan citaku

Selasa, 22 November 2011

RASI CRUX (SALIB SELATAN)

Tahukah kamu rasi crux??
rasi ini sangat terkenal di belahan bumi selatan, karena itu banyak negara yg mencantumkan gambar nya di bendera nya seperti Australia, Brazil,
Selandia Baru (tanpa epsilon), Papua Nugini dan Samoa, dan negara bagian Australia seperti Victoria, Wilayah Ibukota Australia, Wilayah Utara dan juga ...bendera Wilayah Magallanes di Chile. Bendera dari zona perdagangan Mercosur menampilkan empat bintang tercerah tanpa epsilon. Crux juga tampak pada lambang negara Brazil. Versi yang telah digayakan juga tampak pada Bendera Eureka.

Crux (Bahasa Latin: salib), yang umumnya dikenal sebagai Salib Selatan (berlawanan dengan Salib Utara), adalah rasi bintang terkecil di antara 88 rasi bintang modern, tetapi juga salah satu yang paling dikenal. Ketiga sisi rasi ini dikelilingi oleh Centaurus dan di sebelah selatannya terdapat Musca, sang lalat. O rang Jawa mengenal rasi ini sebagai gubug pèncèng.

rasi ini di indonesia di kenal dengan nama rasi layang2 , rasi ini sangat berguna bagi para pelaut karena sebagai tanda penunjuk arah selatan, jika kita perhatikan bntuk nya seperti layang2, orang jawa menggunakan nya sebagai tanda untuk panen, , ,

jadi, kalo kesasar liat aja ke langit dan kalau melihat bentuk rasi ini kita dapat tahu itu arah selatan!!

SAGITARIUS SANG PEMANAH

Rasi Sagittarius sang pemanah. sumber : stellarium

Dalam mitologi Yunani dikenal Centaur, makhluk setengah manusia-setengah kuda. Centaur adalah makhluk jahat yang buas, tidak dapat dipercaya, dan suka sekali mabuk. Tetapi ada satu Centaur yang sangat berbeda dari kumpulannya. Chiron, begitu ia dinamai, bertabiat baik, lembut, dan bijak. Terkenal akan bijaknya, banyak anak-anak raja yang dikirim untuk berguru padanya, untuk diajarkan segala bijak-budi baik serta berbagai keahlian. Diantara calon-calon pemimpin ini terdapat si perkasa Hercules.


Menurut salah satu versi kisah mitologi Yunani, pada suatu waktu Hercules sedang melakukan perjalanan jauh dengan temannya. Karena sangat kehausan, ia meminta temannya untuk membuka sebuah botol anggur yang ternyata kepunyaan makhluk- makhluk centaur yang buas itu. Ketika aroma kelezatan anggur ini menyeruak hingga ke seluruh desa, makhluk-makhluk centaur pun dengan beringasnya mendatangi sumber aroma tersebut, ingin segera mengetahi siapa yang lancang dan tanpa permisi telah membuka anggur lezat kepunyaan mereka.

Makhluk-makhluk centaur yang memang bertabiat buas pun langsung menyerang Hercules dan temannya. Tetapi agaknya kemampuan Hercules tidak dapat dikalahkan oleh para centaur. Hercules berhasil menghabisi makhluk-makhluk centaur yang menyerangnya, tanpa ampun. Sebagian makhluk centaur ini ada yang diusir Hercules untuk pergi dari desa itu untuk selamanya, memerintahkan mereka agar jangan pernah kembali menginjakkan kaki mereka disana. Chiron berada tidak jauh dari tempat perkelahian itu, tetapi ia sama sekali tidak ambil bagian dalam pertikaian itu, hanya mengamati. Sayangnya, Hercules tidak dapat mengenali teman sekaligus guru yang sangat dihormatinya itu. Ia melepaskan satu busur panah beracun ke arah Chiron. Chiron kesakitan dan sekarat, Hercules pun luar biasa berada dalam kesedihan dan perasaan bersalah.

Sebagai makhluk abadi yang tidak bisa mati (immortal), Chiron sangat tersiksa karena harus menanggung rasa sakit ini sepanjang hidupnya. Zeus, yang telah mengamati peristiwa ini, memberikan Chiron tempat peristirahatan yang sangat baik diantara bintang-bintang sebagai Sagittarius sang pemanah, agar Chiron dapat terbebas dari rasa sakit itu. Demikian kisah Chiron mengenai tempatnya di langit saat ini sebagai Sagittarius Sang Pemanah. Meskipun demikian, seperti layaknya mitologi lain yang dikisahkan turun-temurun, terdapat banyak versi lain mengenai kisahnya.

* * * *

Dari belahan bumi utara, Sagittarius hanya dapat dilihat di langit malam musim panas, dekat kaki langit di selatan, dari Juni hingga awal September. Sagittarius, yang terletak antara rasi Ophiucus dan rasi Capricornus, merupakan salah satu rasi paling tua yang telah dikenali orang sejak zaman dahulu dalam berbagai peradaban. Satu hal yang membuat rasi ini istimewa adalah karena Bima Sakti terlihat melewatinya, terutama pada bagian padat Bima Sakti yang sangat kaya bintang, sehingga menambah kecantikan sang pemanah ini. Oleh karena itu akan mudah menemukan rasi ini di langit malam dengan mengikuti jalur Bima Sakti, ke bagian yang paling padatnya. Pengamat yang tinggal di belahan bumi selatan punya keberuntungan lebih untuk menikmati keindahan ini daripada pengamat yang tinggal di belahan bumi utara. Meskipun demikian, sayangnya, keadaan langit malam di kota-kota besar negara kita sulit memungkinkan kita melihat kecantikan Bima Sakti.

Terdapat banyak gugus bintang dan nebula pada rasi kesembilan dalam rasi zodiak ini. Salah satu gugus bintang paling terang di rasi ini adalah Messier 55, yang terlihat di bagian baratnya. Nebula yang terdapat di rasi ini antara lain Lagoon Nebula (Messier 8) yang terlihat menakjubkan melalui teleskop, Omega Nebula (Messier 17) yang dikenal juga sebagai nebula tapal kuda (horseshoe nebula), dan Trifid Nebula (Messier 20), sebuah nebula besar yang mengandung banyak bintang muda dan panas. Lagoon Nebula, Trifid Nebula, dan NGC 6559 jika dikelompokkan akan membentuk suatu kelompok yang dikenal sebagai Sagittarius triplet. Bintang-bintang terang di rasi ini bisa dilihat membentuk teko teh (teapot). Lucunya, oleh karena itu Bima Sakti dapat dibayangkan sebagai uap yang keluar dari teko teh ini.

Pada rasi ini juga terdapat sumber gelombang radio, Sagittarius A. Para astronom yakin bahwa salah satu komponennya, yang dikenal sebagai Sagittarius A*, terkait dengan lubang hitam bermassa luar biasa hebat (supermassive blackhole) pada pusat galaksi. Sebelum sang pemanah tenggelam September nanti, tidak ada salahnya anda tengok ke atas untuk mengenal si pemanah ini. ?

PERUBAHAN SISTEM ZODIAK DENGAN MUNCULNYA KONSTELASI BARU



Awal tahun 2011 tampaknya berita tentang “perubahan zodiak” menjadi perhatian banyak orang.  Yang menjadi pusat perhatian adalah bagian “perubahan zodiak” yang terkait tanggal kelahiran atau yang terkait ramal-meramal nasib ala astrologi.

Lantas bagaimana dengan astronomi? Perubahan zodiak yang katanya menjadi kejutan di awal 2011 ini bukanlah merupakan sebuah kejutan. Berita tersebut sudah berulang kali muncul dengan isu keberadaan Ophiuchus sebagai “zodiak ke-13”, dan yang kemudian menjadi perbincangan hangat apakah “zodiak” seseorang berubah atau tidak. Dan para astronom pun dipertanyakan pendapatnya mengapa bisa terjadi perubahan zodiak dan apa kaitannya dengan zodiak astrologi yang dikenal selama ini.

Pada kenyataannya tidak ada hubungannya antara “perubahan” itu dengan astrologi dan ramal meramal. Tapi untuk itu mari sejenak kita coba mengenal apa itu zodiak.

Apakah zodiak berubah? Let's take a look


Sejarah Zodiak
Zodiak berasal dari bahasa Yunani zoidiakos yang artinya tanda hewan kecil. Dalam bahasa latin kata ini menjadi zodiacus. Zodiak sendiri diartikan sebagai area rasi bintang yang tampak dari bumi dilintasi oleh matahari setiap tahunnya.
Di masa lalu, para pengamat langit seringkali membuat garis imajiner antara bintang-bintang yang kemudian membentuk sebuat rasi bintang yang memiliki gambaran tertentu misalnya singa untuk rasi Leo. Nah, mereka tidak hanya mengelompokkan bintang-bintang menjadi satu rasi tapi juga membagi ekliptika (area yang dilintasi Matahari dalam siklus tahunannya) menjadi 12 area dengan besaran yang sama yakni 30 derajat.

Kedua belas area itu kemudian diisi masing-masing oleh satu rasi bintang yang kemudian dikenal sebagai Konstelasi Zodiak.  Jika Matahari bergerak dengan kecepatan yang sama maka ia akan memasuki rasi yang baru setiap 30 hari sehingga bisa dikatakan Matahari akan berada di setiap rasi selama 30 hari atau satu konstelasi untuk 1 bulan dimulai dengan posisi Matahari di Vernal Equinox, yang pada masa itu merupakan saat Matahari berada di rasi Aries.  Ke-12 rasi itu adalah : Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo, Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricorn, Aquarius, dan Pisces

Pembagian area ini mempermudah pekerjaan para pengamat langit untuk mencatat posisi Matahari, Bulan dan planet  dengan adanya titik acuan yakni bintang-bintang. Dan sistem ini menjadi sistem koordinat langit pertama yang dibuat dan kemudian berkembang menjadi sistem koordinat yang kita kenal saat ini (sistem koordinat equatorial).

Pembagian ini pertama kali  dibuat oleh bangsa Babilonia pada masa awal / pertengahan milenium pertama sebelum Masehi (626 SM – 539 SM). Zodiak tersebut juga berasal dari modifikasi katalog MUL.APIN yang berisikan 200 pengamatan astronomi termasuk di dalamnya pengukuran yang terkait beberapa konstelasi. Sistem katalog MUL.APIN ini diyakini dibuat dikisaran tahun 1370 SM namun ada juga sumber yang menyebutkan pada circa 1830 SM.

Katalog bintang Babilonia ini kemudian masuk dalam astronomi Yunani di abad ke-4 SM dan kemudian digunakan oleh bangsa Roma. Penggambaran zodiak ini kemudian muncul dalam Al Magest Star Catalogue (130 – 170 AD) yang disusun oleh Ptolomy dari Alexandria dalam menggambarkan teori geosentrisnya.

Konstelasi Modern
Dalam perkembangan astronomi, di awal abad ke-20 para astronom melihat perlu adanya sebuah ketetapan dan batasan dari konstelasi yang resmi untuk digunakan oleh para astronom di seluruh dunia, mengingat penafsiran akan konstelasi itu berbeda dari tiap negara maupun tiap budaya yang ada di dunia. Alasan lainnya adalah untuk mempermudah penamaan bintang variabel baru yang tidak bersinar dengan kecerlangan yang tetap. Bintang seperti ini dinamakan berdasarkan rasi tempat ia berada. Karena itu penting untuk memiliki satu konstelasi yang disetujui oleh semua pihak.







Tahun 1930, IAU membagi langit berdasarkan 88 konstelasi modern yang dikenal hingga kini. Dalam pembagian itu, IAU juga meresmikan batas-batas setiap konstelasi untuk menghindari adanya sengketa wilayah antara satu rasi dengan rasi lainnya.


Dari ke-88 konstelasi tersebut 48 konstelasi diantaranya dicatat pada buku ke-7 dan ke-8 Claudius Ptolemy yakni Al Magest, meskipun asal muasal rasi-rasi tersebut masih belum diketahui dengan pasti. Diyakini penggambaran yang dibuat Ptolemy dipengaruhi oleh pekerjaan Eudoxus dari Knidos pada kisaran 350 SM.
Di antara abad ke-16 dan 17 Masehi, astronom Eropa dan kartografer langit menambahkan lagi konstelasi baru pada 48 konstelasi yang sudah dibuat Ptolemy sebelumnya. Konstelasi baru ini merupakan “temuan baru” yang dibuat oleh orang-orang eropa yang menjelajah bumi belahan selatan.
Johann Bayer pada abad ke-16 dalam atlas bintang, Uranometria menambahkan 12 konstelasi yang ia kumpulkan dari berbagai sumber. Di tahun 1624, Jacob Bartsch menambahkan 3 konstelasi kemudian di akhir abad ke-17 Johannes Hevelius menambahkan 7 konstelasi Baru dan pada akhirnya di circa 1750, Nicolas Louis de Lacaille menemukan 14 konstelasi di belahan langit selatan.



 Ophiuchus dalam Konstelasi Modern



Dalam pemetaan konstelasi modern tersebut, istilah zodiak masih tetap digunakan untuk rasi bintang yang berada di ekliptika. Yang sedikit berbeda, setelah IAU melakukan pembatasan wilayah setiap rasi, maka setiap rasi ternyata tidak menghuni luas wilayah yang sama. Dan ini yang terjadi dengan wilayah setiap rasi di zodiak.

Jika dahulu bangsa Babilonia mempermudah pembagian dengan membagi masing-masing wilayah menjadi 30 derajat maka hasil bagi wilayah berdasarkan “keberadaan setiap rasi bintang di zodiak” menunjukkan kalau luas wilayahnya tidaklah sama untuk setiap konstelasi. Dengan demikian rasi yang dilintasi Matahari dalam siklus tahunannya itu meliputi 13 rasi yakni Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo, Libra, Ophiuchus, Scorpio, Sagitarius, Capricorn, Aquarius, dan Pisces.

Pada konstelasi modern inilah Ophiuchus kemudian muncul sebagai salah satu rasi dalam area yang dilintasi Matahari dalam siklus tahunannya. Diketahui juga, keberadaan Matahari di rasi Ophiuchus ini 18,4 hari atau lebih lama dari keberadaan Matahari di Scorpio yang hanya 8,4 hari.  Rasi inilah yang kemudian digadang sebagai rasi ke-13. Apakah ini berarti Ophiuchus adalah rasi baru ?

Ophiuchus bukanlah “rasi baru” yang baru masuk dalam deretan konstelasi modern.

Rasi Ophiuchus sudah dikenal dalam pemetaan konstelasi sejak Yunani kuno dan digambarkan dalam konstelasi Ptolemy sebagai “Pemegang Ular” atau “The Serpent Bearer” di Al Magest Star Calogue. Konstelasi ini juga dipetakan dalam Farnese Globe, kopi atlas circa abad ke-2 SM.  Dalam Al Magest, Ptolemy juga mengidentifikasi rasi ini sebagai salah satu rasi yang dilintasi Matahari namun tidak diperhitungkan ke dalam zodiak.

Di masa lalu ketika tanda rasi ini dibuat dan dipetakan, ekliptika dibagi menjadi 12 area dengan batasan 30 derajat untuk masing-masing rasi di setiap 30 hari selama 1 tahun peredaran Matahari dari titik Aries dan kembali ke titik Aries (Vernal Equinox) di tahun berikutnya. Pada kenyataannya setiap rasi tidaklah memiliki luas area yang sama. Namun ini baru diketahui kemudian di tahun 1930 saat IAU menetapkan batas-batas wilayah rasi. Nah pada masa itu, diperkirakan Ophiuchus walau diketahui keberadaannya namun rasi ini bukanlah rasi yang cerlang dibanding Scorpius yang memang merupakan rasi yang terang dan mudah dikenali.

Tanggal Zodiak Berubah ?


               


Bumi berotasi pada porosnya. Ketika berputar, sumbu rotasi Bumi akan berperilaku mirip gasing yang bergeser sedikit demi sedikit. Gerak perputaran sumbu rotasi Bumi ini memiliki periode 25765 tahun. Karena perubahan yang sangat lambat dalam hal orientasi dengan bintang, posisi Matahari di langit pada Vernal Equinox bergeser perlahan ke barat yang artinya juga bergeser dari penanggalan. Inilah yang disebut efek presesi equinox. Laju pergeseran itu 1 hari setiap 71 tahun.

Pada tahun 2011 ketika vernal equinox terjadi pada tanggal 21 Maret, posisi Matahari tampak berada di rasi Pisces di dekat perbatasan Aquarius. Berbeda dengan saat pertama kali konstelasi zodiak dipetakan pada kisaran tahun 1370 SM, pada masa itu vernal equinox terjadi ketika Matahari masih berada di rasi aries. Dan di tahun 10000 nanti, Matahari pada tanggal 21 Maret akan tampak berada di rasi Scorpius. Matahari akan kembali tampak berada di Aries dalam kisaran 23000 tahun lagi.

Presesi sumbu rotasi Bumi inilah yang menyebabkan terjadinya pergeseran waktu Matahari berada pada rasi tertentu.


          Pergeseran Matahari di Rasi Bintang yang ia lalui dalam siklus tahunannya pada tanggal yang sama yakni 21 Maret untuk circa 2500 SM Matahari di Aries, circa 1370 SM Matahari masih di Aries dekat perbatasan Pisces, 2011 Matahari di Pisces dan thn 10000 Matahari tampak di Scorpius.

Zodiak dalam Astrologi
Nah, untuk kaitan dengan astrologi, acuan yang digunakan berbeda karena basis yang digunakan adalah tropical zodiak yang membagi langit menjadi 12 bagian yang dihuni masing-masing rasi. Tropic disini berasal dari bahasa Yunani yang artinya titik balik. Dan pada dasarnya mengacu pada titik ketika Matahari terbit dan terbenam dan tampak akan berbalik dan bergerak ke utara di Bumi belahan utara atau ke arah selatan di Bumi belahan selatan di sepanjang horison setelah Winter Solstice atau ke arah sebaliknya setelah Summer Solstice.

Para astrolog ini bukannya tidak tahu mengenai keberadaan rasi Ophuchus namun pemahaman mereka berbeda dari astronomi yang menggunakan basis data pengamatan sebagai acuan. Selain itu berdasarkan pemahaman mereka pergeseran Matahari akibat presesi equinox juga tidak relevan. Karena itu zodiak dalam astrologi tetap 12 dan rentang waktunya juga tidak berubah.

Yang pasti tidak pernah ada hubungan apapun antara rasi bintang dengan nasib seseorang. Tapi penampakan rasi bintang di langit pada waktu tertentu memang bisa terkait dengan pola kehidupan masyarakat baik dalam kehidupan agraris yang bercocok tanam maupun dalam kehidupan maritim.


EVOLUSI LUKISAN LANGIT MALAM


Do you know, di kubah langit bintang tidak diam saja? Ini bukan soal terbit-tenggelam atau rasi apa dilihat pada bulan apa. Pernah membayangkan atau bertanya-tanya apakah neneknya neneknya neneknya … nenekmu melihat rasi Leo Sang Singa, misalnya, sama persis dengan apa yang kita lihat pada zaman sekarang?


Para astronom zaman dulu sudah bisa membedakan mana “bintang tetap” mana “bintang pengembara” (planet). Planet tampak oleh mereka bergerak di antara bintang-bintang dari rasi ke rasi. Seandainya malam ini kamu melihat planet Jupiter di sebelah Barat rasi Scorpio, beberapa malam kemudian dia akan berada di Timurnya.

Bagaimana dengan bintang? Menurut catatan kuno dua abad yang lalu, bintang-bintang di rasi Scorpio juga membentuk “gambaran” kalajengking seperti yang kita lihat sekarang. Sebenarnya bintang juga bergerak. Namun, karena begitu jauh jaraknya dari kita, pergerakan itu hampir tak teramati. Setelah ratusan ribu tahun akibat pergerakannya itu baru kelihatan. Laju perubahan itulah yang disebut gerak diri (proper motion) bintang.

Konsep yang lumayan rumit? OK, begini, bintang-bintang di Galaksi Bima Sakti ini rata-rata bergerak dengan kecepatan 10 km per detik atau 36.000 km per jam. Wow! Cepat sekali! Tapi, pertanyaannya adalah bisakah kita melihat gerakan ini dalam satu malam? Dengan kecepatan sebesar itu, dalam waktu satu jam bintang menempuh jarak 36.000 km. Andaikan bintang itu adalah Proxima Centauri, bintang yang terdekat dengan Matahari, yang berjarak 100 triliun kilometer. Jarak sudut bintang (pergeseran posisi bintang di langit) itu, katakanlah a, adalah sebesar 57,3 x (pergeseran sesungguhnya/jarak) = 57,3 (36.000 km / 100 triliun km). Seperseratus juta derajat atau sekitar sepersejuta detik busur! Sudut yang sangat kecil! Hanya dalam hitungan puluhan tahun perubahan itu baru akan teramati.



Para astronom menyatakan laju perubahan sudut ini dalam satuan detik busur per tahun (“/tahun). Bintang Barnard adalah bintang yang memiliki gerak diri paling besar, yaitu 10,25 “/tahun (dalam waktu 180 tahun bintang ini bergeser selebar bentangan bulan purnama).

Umumnya bintang-bintang mempunyai gerak sejati hanya 0,1 “/tahun. Setelah 20 atau 50 tahun perubahan posisinya baru teramati dan gerak dirinya bisa dihitung. Caranya? Dengan membandingkan dua foto daerah langit yang sama dengan pengambilan berselang waktu setidaknya selama 20 tahun. Itu pun baru pergeseran yang tampaknya tidak berarti kalau yang dibayangkan adalah perubahan bentuk suatu rasi.

Seandainya dihitung untuk katakanlah misalnya sejuta tahun yang lalu atau sejuta tahun yang akan datang? Manusia tentunya tidak bisa menunggu selama itu. Dengan simulasi komputer, bentuk rasi, misalnya rasi Beruang Besar (Ursa Mayor), bisa dilihat mundur ke masa lalu, ke zaman ratusan, ribuan, ratusan ribu tahun yang lalu. Hasilnya memperlihatkan penampakan yang sama sekali berbeda. Dia tak lagi layak mendapatkan nama Beruang Besar. Pada waktu itu bentuknya mirip lembing. Seandainya kita punya mesin waktu yang melemparkan kita ke zaman antah berantah, lalu kita melihat rasi yang seperti itu, kita bisa memperkirakan kita berada pada zaman apa, yaitu masa Pleistocene Pertengahan.



Dalam heningnya malam ini mengamati langit, duduk diam sambil memejamkan mata, membayangkan bintang-bintang di kubah langit atas sana, bergerak membentuk gambaran yang sama sekali berbeda dengan yang selama ini kita kenal…

MASA DEPAN BUMI SAAT MATAHARI BEREVOLUSI

Perubahan iklim dan pemanasan global yang terjadi akhir-akhir ini menjadi salah satu efek yang sangat signifikan dalam perubahan kondisi Bumi selama beberapa dekade dan abad ke depan. Namun, bagaimana dengan nasib Bumi jika terjadi pemanasan bertahap saat Matahari menuju masa akhir hidupnya sebagai bintang katai putih? Akankah Bumi bertahan, ataukah masa tersebut akan menjadi masa akhir kehidupan Bumi?




Bintang Raksasa Merah. Impresi artis. Sumber : Universetoday

Milyaran tahun lagi, Matahari akan mengembang menjadi bintang raksasa merah. Saat itu, ia akan membesar dan menelan orbit Bumi. Akankah Bumi ditelan oleh Matahari seperti halnya Venus dan Merkurius? Pertanyaan ini telah menjadi diskusi panjang di kalangan astronom. Akankah kehidupan di Bumi tetap ada saat matahari menjadi Katai Putih?
Berdasarkan perhitungan yang dilakukan K.-P. Schr¨oder dan Robert Connon Smith, ketika Matahari menjadi bintang raksasa merah, ekuatornya bahkan sudah melebihi jarak Mars. Dengan demikian, seluruh planet dalam di Tata Surya akan ditelan olehnya. Akan tiba saatnya ketika peningkatan fluks Matahari juga meningkatkan temperatur rata-rata di Bumi sampai pada level yang tidak memungkinkan mekanisme biologi dan mekanisme lainnya tahan terhadap kondisi tersebut.
Saat Matahari memasuki tahap akhir evolusi kehidupannya, ia akan mengalami kehilangan massa yang besar melalui angin bintang. Dan saat Matahari bertumbuh (membesar dalam ukuran), ia akan kehilangan massa sehingga planet-planet yang mengitarinya bergerak spiral keluar. Lagi-lagi pertanyaannya bagaimana dengan Bumi? Akankah Matahari yang sedang mengembang itu mengambil alih planet-planet yang bergerak spiral, atau akankah Bumi dan bahkan Venus bisa lolos dari cengkeramannya?
Perhitungan yang dilakukan oleh K.-P Schroder dan Robert Cannon Smith menunjukan, saat Matahari menjadi bintang raksasa merah di usianya yang ke 7,59 milyar tahun, ia akan mulai mengalami kehilangan massa. Matahari pada saat itu akan mengembang dan memiliki radius 256 kali radiusnya saat ini dan massanya akan tereduksi sampai 67% dari massanya sekarang. Saat mengembang, Matahari akan menyapu Tata Surya bagian dalam dengan sangat cepat, hanya dalam 5 juta tahun. Setelah itu ia akan langsung masuk pada tahap pembakaran helium yang juga akan berlangsung dengan sangat cepat, hanya sekitar 130 juta tahun. Matahari akan terus membesar melampaui orbit Merkurius dan kemudian Venus. Nah, pada saat Matahari akan mendekati Bumi, ia akan kehilangan massa 4.9 x 1020 ton setiap tahunnya (setara dengan 8% massa Bumi).

Perjalanan evolusi Matahari sejak lahir sampai akhir masa hidupnya sebagai bintang katai putih. Saat ini Matahari berada di deret Utama (Main Sequence)
Setelah mencapai tahap akhir sebagai raksasa merah, Matahari akan menghamburkan selubungnya dan inti Matahari akan menyusut menjadi objek seukuran Bumi yang mengandung setengah massa yang pernah dimiliki Matahari. Saat itu, Matahari sudah menjadi bintang katai putih. Bintang kompak ini pada awalnya sangat panas dengan temperatur lebih dari 100 ribu derajat namun tanpa energi nuklir, dan ia akan mendingin dengan berlalunya waktu seiring dengan sisa planet dan asteroid yang masih mengelilinginya.
Zona Laik Huni yang Baru
Saat ini Bumi berada di dalam zona habitasi / laik huni dalam Tata Surya. Zona laik huni atau habitasi merupakan area di dekat bintang di mana planet yang berada di situ memiliki air berbentuk cair di permukaannya dengan temperatur rata-rata yang mendukung adanya kehidupan. Dalam perhitungan yang dilakukan Schroder dan Smith, temperatur planet tersebut bisa menjadi sangat ekstrim dan tidak nyaman untuk kehidupan, namun syarat utama zona habitasinya adalah keberadaan air yang cair.


Terbitnya bintang raksasa merah. Impresi artis. Sumber: Jeff Bryant’s Space Art.
Tak dapat dipungkiri, saat Matahari jadi Raksasa Merah, zona habitasi akan lenyap dengan cepat. Saat Matahari melampaui orbit Bumi dalam beberapa juta tahun, ia akan menguapkan lautan di Bumi dan radiasi Matahari akan memusnahkan hidrogen dari air. Saat itu Bumi tidak lagi memiliki lautan. Tetapi, suatu saat nanti, ia akan mencair kembali. Nah saat Bumi tidak lagi berada dalam area habitasi, lantas bagaimana dengan kehidupan di dalamnya? Akankah mereka bertahan atau mungkin beradaptasi dengan kondisi yang baru tersebut? Atau itulah akhir dari perjalanan kehidupan di planet Bumi?
Yang menarik, meskipun Bumi tak lagi berada dalam zona habitasi, planet-planet lain di luar Bumi akan masuk dalam zona habitasi baru milik Matahari dan mereka akan berubah menjadi planet layak huni. Zona habitasi yang baru dari Matahari akan berada pada kisaran 49,4 SA – 71,4 SA. Ini berarti areanya akan meliputi juga area Sabuk Kuiper, dan dunia es yang ada disana saat ini akan meleleh. Dengan demikian objek-objek disekitar Pluto yang tadinya mengandung es sekarang justru memiliki air dalam bentuk cairan yang dibutuhkan untuk mendukung kehidupan. Bahkan bisa jadi Eris akan menumbuhkan kehidupan baru dan menjadi rumah yang baru bagi kehidupan.
Bagaimana dengan Bumi?
Apakah ini akhir perjalanan planet Bumi? Ataukah Bumi akan selamat? Berdasarkan perhitungan Schroder dan Smith Bumi tidak akan bisa menyelamatkan diri. Bahkan meskipun Bumi memperluas orbitnya 50% dari orbit yang sekarang ia tetap tidak memiliki pluang untuk selamat. Matahari yang sedang mengembang akan menelan Bumi sebelum ia mencapai batas akhir masa sebagai raksasa merah. Setelah menelan Bumi, Matahari akan mengembang 0,25 SA lagi dan masih memiliki waktu 500 ribu tahun untuk terus bertumbuh.


Matahari yang menjadi raksasa merah akan mengisi langit seperti yang tampak dari bumi. Gambar ini menunjukan topografi Bumi yang sudah meleleh menjadi lava. Tampak siluet bulan dengan latar raksasa merah. Copyright William K. Hartmann
Saat Bumi ditelan, ia akan masuk ke dalam atmosfer Matahari. Pada saat itu Bumi akan mengalami tabrakan dengan partikel-partikel gas. Orbitnya akan menyusut dan ia akan bergerak spiral kedalam. Itulah akhir dari kisah perjalanan Bumi.
Sedikit berandai-andai, bagaimana menyelamatkan Bumi? Jika Bumi berada pada jarak 1.15 SA (saat ini 1 SA) maka ia akan dapat selamat dari fasa pengembangan Matahari tersebut. Nah bagaimana bisa membawa Bumi ke posisi itu?? Meskipun terlihat seperti kisah fiksi ilmiah, namun Schroder dan Smith menyarankan agar teknologi masa depan dapat mencari cara untuk menambah kecepatan Bumi agar bisa bergerak spiral keluar dari Matahari menuju titik selamat tersebut.
Yang menarik untuk dikaji adalah, umat manusia seringkali gemar berbicara tentang masa depan Bumi milyaran tahun ke depan, padahal di depan mata, kerusakan itu sudah mulai terjadi. Bumi saat ini sudah mengalami kerusakan awal akibat ulah manusia, dan hal ini akan terus terjadi. Bisa jadi akhir perjalanan Bumi bukan disebabkan oleh evolusi matahari, tapi oleh ulah manusia itu sendiri. Tapi bisa jadi juga manusia akan menemukan caranya sendiri untuk lolos dari situasi terburuk yang akan dihadapi.

M UKJIZAT ROSULULLOH MEMBELAH BULAN

(jika anda perhatikan, ada garis di sepanjang permukaan bulan senagai bukti bahwa bulan pernah terbelah)

Assalamu’alaikum wr wb Terlampir adalah foto bulan dari koleksi NASA. Semoga hal itu akan semakin menyempurnakan keyakinan kita terhadap kekuasan Allah (swt) dan kerasulan nabi Muhammad (saw). Dalam Bukhari dan Muslim, juga dalam kitab2 hadits yang terkenal lainnya, diriwayatkan bahwa sebelum Rasulullah (saw) hijrah, berkumpullah tokoh2 kafir Quraiy, seperti Abu Jahal, Walid bin Mughirah dan Al ‘Ash bin Qail. Mereka meminta kepada nabi Muhammad (saw) untuk membelah bulan. Kata mereka, “Seandainya kamu benar2 seorang nabi, maka belahlah bulan menjadi dua.” Rasulullah (saw) berkata kepada mereka, “Apakah kalian akan masuk Islam jika aku sanggup melakukannya?” Mereka menjawab, “Ya.” Lalu Rasulullah (saw) berdoa kepada Allah agar bulan terbelah menjadi dua. Rasulullah (saw) memberi isyarat dengan jarinya, maka bulanpun terbelah menjadi dua. Selanjutnya sambil menyebut nama setiap orang kafir yang hadir, Rasulullah (saw) berkata, “Hai Fulan, bersaksilah kamu. Hai Fulan, bersaksilah kamu.” Demikian jauh jarak belahan bulan itu sehingga gunung Hira nampak berada diantara keduanya. Akan tetapi orang2 kafir yang hadir berkata, “Ini sihir!” padahal semua orang yang hadir menyaksikan pembelahan bulan tersebut dengan seksama. Atas peristiwa ini Allah (swt) menurunkan ayat Al Qur’an: ” Telah dekat saat itu (datangnya kiamat) dan bulan telah terbelah. Dan jika orang2 (kafir) menyaksikan suatu tanda (mukjizat), mereka mengingkarinya dan mengatakan bahwa itu adalah sihir.” (QS Al Qomar 54:1-2) Subhanallah. Subhan ibn Abdullah Laem Chabang, 09/02/2005 . Telah Dekat Kiamat, Bulan Telah Terbelah Allah berfirman: “Sungguh telah dekat hari kiamat, dan bulan pun telah terbelah.” (Q.S. Al-Qamar: 1) Apakah kalian akan membenarkan ayat Al-Qur’an ini yang menyebabkan masuk Islamnya pimpinan Hizb Islami Inggris? Di bawah ini adalah kisahnya.

Dalam temu wicara di televisi bersama pakar Geologi Muslim, Prof.Dr.Zaghlul Al-Najar, salah seorang warga Inggris mengajukan pertanyaan kepadanya, apakah ayat dari surat Al-Qamar di atas memiliki kandungan mukjizat secara ilmiah? Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawabnya sebagai berikut: Tentang ayat ini, saya akan menceritakan sebuah kisah. Beberapa waktu lalu, saya mempresentasikan hal itu di University Cardif, Inggris bagian Barat. Para peserta yang hadir ber-macam2, ada yang muslim dan ada juga yang bukan muslim. Salah satu tema diskusi waktu itu adalah seputar mukjizat ilmiah dari Al-Qur’an. Salah seorang pemuda yang beragama muslim pun berdiri dan bertanya, ” Wahai Tuan, apakah menurut anda ayat yang berbunyi “Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah” mengandung mukjizat secara ilmiah? Maka saya menjawabnya: Tidak, sebab kehebatan ilmiah diterangkan oleh ilmu pengetahuan, sedangkan mukjizat tidak bisa diterangkan ilmu pengetahuan, sebab ia tidak bisa menjangkaunya. Dan tentang terbelahnya bulan, maka hal itu adalah mukjizat yang terjadi pada masa Rasul terakhir Muhammad shallallahu ‘alaihi wassalam, sebagai pembenaran atas kenabian dan kerasulannya, sebagaimana nabi2 sebelumnya. Dan mukjizat yang kelihatan, maka itu disaksikan dan dibenarkan oleh setiap orang yang melihatnya. Andai hal itu tidak termaktub di dalam kitab Allah dan hadits2 Rasulullah, maka tentulah kami para muslimin di zaman ini tidak akan mengimani hal itu. Akan tetapi hal itu memang benar termaktub di dalam Al-Qur’an dan hadits2 Rasulullah shallallahu alaihi wassalam. Dan memang Allah ta’alaa benar2 maha berkuasa atas segala sesuatu. Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar pun mengutip sebuah kisah Rasulullah membelah bulan. Kisah itu adalah sebelum hijrah dari Mekah Mukarramah ke Madinah Munawarah. Orang2 musyrik berkata, “Wahai Muhammad, kalau engkau benar Nabi dan Rasul, coba tunjukkan kepada kami satu kehebatan yang bisa membuktikan kenabian dan kerasulanmu (dengan nada mengejek dan meng-olok2)?” Rasulullah bertanya, “Apa yang kalian inginkan?” Mereka menjawab, “Coba belah bulan…” Rasulullah pun berdiri dan terdiam, berdoa kepada Allah agar menolongnya. Lalu Allah memberitahu Muhammad SAW agar mengarahkan telunjuknya ke bulan. Rasulullah pun mengarahkan telunjuknya ke bulan dan terbelahlah bulan itu dengan se-benar2-nya. Serta-merta orang2 musyrik pun berujar, “Muhammad, engkau benar2 telah menyihir kami!” Akan tetapi para ahli mengatakan bahwa sihir, memang benar bisa saja “menyihir” orang yang ada disampingnya akan tetapi tidak bisa menyihir orang yang tidak ada di tempat itu. Lalu mereka pun menunggu orang2 yang akan pulang dari perjalanan. Orang2 Quraisy pun bergegas menuju keluar batas kota Mekkah menanti orang yang baru pulang dari perjalanan. Dan ketika datang rombongan yang pertama kali dari perjalanan menuju Mekkah, orang2 musyrik pun bertanya, “Apakah kalian melihat sesuatu yang aneh dengan bulan?” Mereka menjawab, “Ya, benar. Pada suatu malam yang lalu kami melihat bulan terbelah menjadi dua dan saling menjauh masing2-nya kemudian bersatu kembali…” Maka sebagian mereka pun beriman, dan sebagian lainnya lagi tetap kafir ingkar). Oleh karena itu, Allah menurunkan ayat-Nya: “Sungguh, telah dekat hari qiamat, dan telah terbelah bulan, dan ketika melihat tanda2 kebesaran Kami, merekapun ingkar lagi berpaling seraya berkata, “Ini adalah sihir yang terus-menerus”, dan mereka mendustakannya, bahkan mengikuti hawa nafsu mereka. Dan setiap urusan benar-benar telah tetap… (sampai akhir surat Al-Qamar). Ini adalah kisah nyata, demikian kata Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar.

Dan setelah selesainya Prof. Dr. Zaghlul menyampaikan hadits nabi tersebut, berdiri seorang muslim warga Inggris dan memperkenalkan diri seraya berkata, “Aku Daud Musa Pitkhok, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris. Wahai Tuan, bolehkah aku menambahkan?” Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawab:”Dipersilahkan dengan senang hati.” Daud Musa Pitkhok berkata, “Aku pernah meneliti agama2 (sebelum menjadi muslim), maka salah seorang mahasiswa muslim menunjukiku sebuah terjemah makna2 Al-Qur’an yang mulia. Maka, aku pun berterima kasih kepadanya dan aku membawa terjemah itu pulang ke rumah. Dan ketika aku mem-buka2 terjemahan Al-Qur’an itu di rumah, maka surat yang pertama aku buka ternyata Al-Qamar. Dan aku pun membacanya: “Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah…” Aku bergumam: Apakah kalimat ini masuk akal? Apakah mungkin bulan bisa terbelah kemudian bersatu kembali? Andai benar, kekuatan macam apa yang bisa melakukan hal itu? Maka, aku pun berhenti membaca ayat2 selanjutnya dan aku menyibukkan diri dengan urusan kehidupan se-hari2. Akan tetapi Allah maha tahu tentang tingkat keikhlasam hamba-Nya dalam pencarian kebenaran. Suatu hari aku duduk di depan televisi Inggris. Saat itu ada sebuah diskusi antara seorang presenter Inggris dan 3 orang pakar ruang angkasa AS. Ketiga pakar antariksa tersebut bercerita tentang dana yang begitu besar dalam rangka melakukan perjalanan ke antariksa, padahal saat yang sama dunia sedang mengalami masalah kelaparan, kemiskinan, sakit dan perselisihan. Presenter berkata, “Andaikan dana itu digunakan untuk memakmurkan bumi, tentulah lebih banyak gunanya.” Ketiga pakar itu pun membela diri dengan proyek antariksanya dan berkata, “Proyek antariksa ini akan membawa dampak yang sangat positif pada banyak segmen kehidupan manusia, baik pada segi kedokteran, industri ataupun pertanian. Jadi pendanaan tersebut bukanlah hal yang sia2, akan tetapi hal itu dalam rangka pengembangan kehidupan manusia.” Dalam diskusi tersebut dibahas tentang turunnya astronot hingga menjejakkan kakinya di bulan, dimana perjalanan antariksa ke bulan tersebut telah menghabiskan dana tidak kurang dari 100 juta dollar. Mendengar hal itu, presenter terperangah kaget dan berkata, “Kebodohan macam apalagi ini, dana yang begitu besar dibuang oleh AS hanya untuk bisa mendarat di bulan? ” Mereka pun menjawab, “Tidak! Tujuannya tidak semata menancapkan ilmu pengetahuan AS di bulan, akan tetapi kami mempelajari kandungan yang ada di dalam bulan itu sendiri, maka kami pun telah mendapat hakikat tentang bulan itu, yang jika kita berikan dana lebih dari 100 juta dollar untuk kesenangan manusia, maka kami tidak akan memberikan dana itu kepada siapapun.” Mendengar hal itu, presenter itu pun bertanya, “Hakikat apa yang kalian telah capai hingga demikian mahal taruhannya?” Mereka menjawab, ” Ternyata bulan pernah mengalami pembelahan di suatu hari dahulu kala, kemudian menyatu kembali! Presenter pun bertanya, “Bagaimana kalian bisa yakin akan hal itu?” Mereka menjawab, “Kami mendapati secara pasti dari batu2-an yang terpisah (katrena) terpotong di permukaan bulan sampai di dalam (perut) bulan. Kami meminta para pakar geologi untuk menelitinya, dan mereka mengatakan, “Hal ini tidak mungkin terjadi kecuali jika memang bulan pernah terbelah lalu bersatu kembali!” Mendengar paparan itu, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris mengatakan, ” Maka aku pun turun dari kursi dan berkata, ‘Mukjizat (kehebatan) benar2 telah terjadi pada diri Muhammad shallallahu alaihi wassallam 1400-an tahun yang lalu. Allah benar2 telah meng-olok2 AS untuk mengeluarkan dana yang begitu besar, hingga 100 juta dollar, hanya untuk menetapkan akan kebenaran muslimin! Agama Islam ini tidak mungkin salah… Lalu aku pun kembali membuka Mushhaf Al-Qur’an dan aku baca surat Al-Qamar. Dan saat itu adalah awal aku menerima dan masuk Islam.”
















sumber: http://frozen-nation.blogspot.com


FENOMENA LUBANG CACING




Sering terbesit di benak kita apa sih lubang cacing?? apa lubang yang banyak cacing nya???
yang jelas sih bukan, lalu apa donk?? read this out


pertama tama kita harus tahu tentang sejarah bintang, well memang lubang cacing sangat berkaitan dengan sejarah bintang. Ketika sebuah bintang lahir maka pasti dia akan mati walau berbeda masa hidup nya antara satu bintang dengan bintang yang lain nya.

Cara mati nya bermacam-macam tergantung besar massa bintang tersebut.
Ada 2 cara untuk sebuah bintang mengakhiri hidup nya, yaitu:
-Supernova
-Giant red

Supernova terjadi ketika sebuah bintang super raksasa ( yg gedeee amattt ) kehabisan bahan bakar nya yaitu hidrogen, lalu karena bahan bakar nya maka inti nya jadi amattt puanaaaass karena proses nuklir fusi sudah macet.
Akibat nya maka dia meledakan diri nya dalam sebuah ledakan terbesar di alam semesta, bahkan ledakan ini dapat membuat bintang yang redup menjadi terang untuk beberapa saat, contoh nya: Supernova 1994D



setelah meledak sisa ledakan nya akan menjadi bintang neutron (pulsar) atau sebuah lubang hitam


sebuah bintang neutron yang berputar
menghasilkan psaran magnetis di sekeliling nya


sebuah lubang hitam yang sedang menghisap materi bintang

untuk Giant red akan di bahas lain kali,,
sekarang pertanyaan nya adalah lubang cacing dari mana? terus itu apa?

Lubang cacing adalah sebuah terowongan yang terbentuk dari lubang hitam yang dapat di lalui oleh pesawat luar angkasa sebagai jalan pintas melalui ruang dan waktu. Lubang cacing berasal dari lubang hitam yang sudah lama terbentuk sehingga stabil dan memungkinkan 2 dimensi ruang & waktu berhubungan.

Lubang hitam dapat terbentuk jika gravitasi dari sebuah bintang mengalahkan massa nya yang biasa nya terjadi pada bintang ukuran massif seperti betelguese di konstelasi orion, beruntung matahari kita tidak termasuk tipe ini.

Setelah lubang cacing terbentuk maka akan terbagi menjadi 3 tipe:
1.tipe ruang
tipe ini bersifat berpindah ruang, maksud nya jika kita masuk ke dalam nya maka kita hanya akan berpindah tempat sehingga bisa di jadikan jalan pintas (shortcut) untuk mengarungi ruang angkasa yang luas.

2.tipe waktu
tipe ini bersifat berpindah waktu, maksud nya jika kita masuk ke dalam nya maka kita akan berpindah masa (waktu) sehingga bisa di sebut mesin waktu, konsep ini di buktikan dengan ada nya gelombang radio dari masa perang dunia 2 yang di temukan di sekitar lubang cacing yang sedang di teliti.

3.tipe ruang & waktu
tipe ini merupakan perpaduan kedua nya, sehingga kita dapat berpindah ruang & waktu saat memasuki lubang cacing tersebut.

Hingga sekarang masih belum diketahui apakah lubang cacing terbentuk secara alami. Jika lubang cacing benar ada, untuk membuat lubang cacing tetap terbuka, sejenis materi akan dibutuhkan. Jika tidak, lubang cacing akan hilang dengan sangat cepat setelah terbentuk. Jika digambarkan melalui bidang datar, seperti kertas yang dilipat, lubang cacing membengkokan bidang tersebut, sehingga kedua ujung akan saling bertemu (seperti pada gambar di atas).

Istilah lubang cacing pertama kali digunakan oleh John Archibald Wheeler tahun 1957. Namun, pada tahun 1921, matematikawan Jerman Hermann Weyl telah mengusulkan teori lubang cacing.

BADAI MATAHARI DENGAN ISU KIAMAT 2012


Mungkin sebagian dari kita udah pernah menonton film 2012, ya film itu menceritakan tentang kemusnahan bumi akibat adanya anomali matahari yang di sebut Solar Storm atau Badai Matahari,,


Matahari adalah sumber dari semua energi yang kita kenal di Bumi. Jika kita merunut semua sumber energi yang kita kenal dan kita gunakan sehari-hari, semuanya akan bermuara pada Matahari. Matahari sendiri menghasilkan energi lewat reaksi nuklir yang terjadi di pusatnya. Namun, meski Matahari memegang peran penting sebagai sumber energi yang kita butuhkan, Matahari juga menyimpan potensi yang bisa memberikan ancaman bagi manusia dan ekosistem Bumi. Ancaman yang dimaksud adalah peristiwa yang dikenal dengan nama badai matahari.

Sebelum membicarakan tentang badai matahari, kita akan melihat sekilas tentang Matahari.?Matahari adalah sebuah bintang, yaitu bola plasma panas yang ditopang oleh gaya gravitasi. Di pusat Matahari (nomor 1 dalam Gambar 1), terjadi reaksi nuklir (fusi) yang mengubah 4 atom hidrogen menjadi 1 atom helium.
Reaksi fusi tersebut, selain menghasilkan helium, juga menghasilkan energi dalam jumlah melimpah (ingat persamaan terkenal oleh Einstein: E=mc2). Energi yang dihasilkan, di pancarkan keluar melewati bagian-bagian Matahari, yaitu: zona radiatif (nomor 2), zona konventif (nomor 3), dan bagian atmosfer Matahari, yang terdiri dari fotosfer (nomor 4), kromosfer (nomor 5), dan korona (nomor 6). Dan badai Matahari adalah peristiwa yang berkaitan dengan bagian atmosfer Matahari tersebut.

Bagian terluar dari Matahari, yaitu korona, memiliki temperatur yang mencapai jutaan kelvin. Dengan temparatur yang tinggi tersebut, materi yang berada di korona Matahari memiliki energi kinetik yang besar. Tarikan gravitasi Matahari tidak cukup kuat untuk mempertahankan materi korona yang memiliki energi kinetik yang besar itu. Dan secara terus menerus, partikel bermuatan yang berasal dari korona, akan lepas keluar angkasa. Aliran partikel ini dikenal dengan nama angin matahari, yang terutama terdiri dari elektron dan proton dengan energi sekitar 1 keV. Setiap tahunnya, sebanyak 1012 ton materi korona lepas menjadi angin matahari, yang bergerak dengan kecepatan antara 200-700 km/s.

Korona

Berbeda dengan pusat Matahari yang relatif sederhana, bagian atmosfer Matahari relatif lebih rumit. Karena di atmosfer Matahari ini, medan magnetik Matahari berperan besar terhadap berbagai peristiwa yang terjadi di dalamnya. Ada berbagai fenomena menarik diamati di atmosfer Matahari berkaitan dengan medan magnetik Matahari, seperti bintik matahari (sun spot), ledakan Matahari (solar flare), prominensa, dan pelontaran material korona (CME – Coronal Mass Ejection). Hal-hal inilah yang berkaitan dengan badai matahari.

Jadi apa yang dimaksud dengan badai matahari?

Singkatnya, badai matahari adalah kejadian / event dimana aktivitas Matahari berinteraksi dengan medan magnetik Bumi. Badai matahari ini berkaitan langsung dengan peristiwa solar flare dan CME. Kedua hal itulah yang menyebabkan terjadinya badai matahari.

Solar flare adalah ledakan di Matahari akibat terbukanya salah satu kumparan medan magnet permukaan Matahari. Ledakan ini melepaskan partikel berenergi tinggi dan radiasi elektromagnetik pada panjang gelombang sinar-x dan sinar gamma. Partikel berenergi tinggi yang dilepaskan oleh peristiwa solar flare, jika mengarah ke Bumi, akan mencapai Bumi dalam waktu 1-2 hari. Sedangkan radiasi elektromagnetik energi tingginya, akan mencapai Bumi dalam waktu hanya sekitar 8 menit.

Flare

Lalu bagaimana dengan CME?

CME adalah pelepasan material dari korona yang teramati sebagai letupan yang menyembur dari permukaan Matahari. Dalam semburan material korona ini, sekitar 2×1011 – 4×1013 kilogram material dilontarkan dengan energi sebesar 1022 – 6×1024 joule. Material ini dilontarkan dengan kecepatan mulai dari 20 km/s sampai 2000 km/s, dengan rata-rata kecepatan 350 km/s. Untuk mencapai Bumi, dibutuhkan waktu 1-3 hari.

Matahari kita memiliki siklus keaktifan dengan periode sekitar 11 tahun. Siklus keaktifan ini berkaitan dengan pembalikan kutub magnetik di permukaan Matahari. Keaktifan Matahari ini bisa dilihat dari jumlah bintik matahari yang teramati. Saat keaktifan Matahari mencapai maksimum, kita akan mengamati bintik matahari dalam jumlah paling banyak di permukaan Matahari.

Dan pada saat keaktifan Matahari mencapai maksimum inilah, angin matahari lebih ‘kencang’ dari biasanya dan partikel-partikel yang dipancarkan juga lebih energetik. Dan peristiwa solar flare dan CME dalam skala besar juga lebih dimungkinkan untuk terjadi. Dengan kata lain, saat keaktifan Matahari mencapai maksimum, Bumi akan lebih banyak dipapar dengan partikel-partikel bermuatan tinggi (lebih tinggi dari biasanya) dan radiasi elektromagnetik energi tinggi.

Partikel-partikel bermuatan yang dipancarkan dari peristiwa solar flare dan CME, saat mencapai Bumi, akan berinteraksi dengan medan magnetik Bumi. Interaksi ini akan menyebabkan gangguan pada medan magnetik Bumi buat sementara.

Saat partikel-partikel bermuatan dengan energi tinggi mencapai Bumi, ia akan diarahkan oleh medan magnetik Bumi, untuk bergerak sesuai dengan garis-garis medan magnetik Bumi, menuju ke arah kutub utara dan kutub selatan magnetik Bumi. Saat partikel-partikel energetik tersebut berbenturan dengan partikel udara dalam atmosfer Bumi, ia akan menyebabkan partikel udara (terutama nitrogen) terionisasi. Bagi kita yang berada di permukaan Bumi, yang kita amati adalah bentuk seperti tirai-tirai cahaya warna-warni di langit, yang dikenal dengan nama aurora. Aurora ini bisa diamati dari posisi lintang tinggi di sekitar kutub magnetik Bumi (utara dan selatan).

Aurora

Saat terjadi badai matahari, partikel-partikel energetik tadi tidak hanya menghasilkan aurora yang indah yang bisa di amati di lintang tinggi. Tapi bisa memberikan dampak yang relatif lebih besar dan lebih berbahaya. Dampak yang dimaksud antara lain: gangguan pada jaringan listrik karena transformator dalam jaringan listrik akan mengalami kelebihan muatan, gangguan telekomunikasi (merusak satelit, menyebabkan black-out frekuensi HF radio, dll), navigasi, dan menyebabkan korosi pada jaringan pipa bawah tanah.

Peristiwa gangguan besar yang disebabkan oleh badai matahari, yang paling terkenal adalah peristiwa tahun 1859, peristiwa yang dikenal dengan nama Carrington Event. Saat itu, jaringan komunikasi telegraf masih relatif baru tapi sudah luas digunakan. Ketika terjadi badai Matahari tahun 1859, jaringan telegraf seluruh Amerika dan Eropa mati total. Aurora yang biasanya hanya bisa diamati di lintang tinggi, saat itu bahkan bisa diamati sampai di equator.

Masih ada beberapa contoh peristiwa lain yang berkaitan dengan badai matahari yang terjadi dalam abad ke-20 dan 21:

1. 13 maret 1989: Terjadi CME besar 4 hari sebelumnya. Badai geomagnetik menghasilkan arus listrik induksi eksesif hingga ribuan ampere pada sistem interkoneksi kelistrikan Ontario Hydro (Canada). Arus induksi eksesif ini menyebabkan sejumlah trafo terbakar. Akibat dari terbakarnya trafo tsb, jaringan listrik di seluruh Quebec (Canada) putus selama 9 jam. Guncangan magnetik badai sekitar seperempat Carrington event, (sekitar 400 nT). Aurora teramati sampai di Texas
2. Januari 1994 : 2 buah satelit komunikasi Anik milik Canada rusak akibat digempur elektron-elektron energetik dari Matahari. Satu satelit bisa segera pulih dalam waktu beberapa jam, namun satelit lainnya baru bisa dipulihkan 6 bulan kemudian.
Total kerugian akibat lumpuhnya satelit ini disebut mencapai US $ 50 – 70 juta.
3. November 2003 : Mengganggu kinerja instrumen WAAS berbasis GPS milik FAA AS selama 30 jam.
4. Januari 2005: Berpotensi mengakibatkan black-out di frekuensi HF radio pesawat, sehingga penerbangan United Airlines 26 terpaksa dialihkan menghindari rute polar (kutub) yang biasa dilaluinya.

Badai Matahari juga bisa berbahaya bagi makhluk hidup secara biologi. Bahaya ini terutama bagi para astronot yang kebetulan sedang berada di luar angkasa saat badai matahari terjadi. Bagi kita yang berada di permukaan Bumi, kita relatif aman terlindungi oleh medan magnetik Bumi. Pengaruh langsung dari badai matahari ini hanya dialami oleh binatang-binatang yang peka terhadap medan magnetik Bumi. Karena badai matahari mengganggu medan magnetik Bumi, maka binatang-binatang yang peka terhadap medan magnetik akan secara langsung terimbas. Misalnya burung-burung, lumba-lumba, dan paus, yang menggunakan medan magnetik Bumi untuk menentukan arah, untuk sesaat ketika badai matahari terjadi, mereka akan kehilangan arah.

Saat ini, Matahari sedang menuju puncak keaktifan dalam siklusnya yang ke-24. Puncak keaktifan Matahari ini diperkirakan terjadi sekitar tahun 2011-2013. Saat puncak keaktifan Matahari pada siklus ke-24 ini, diperkirakan tidak akan jauh berbeda dengan saat puncak keaktifan pada siklus-siklus sebelumnya. Mungkin efeknya akan sedikit lebih besar, tapi ada juga yang menduga akan terjadi hal yang sebaliknya, justru lebih kecil efeknya. Yang manapun itu kasusnya, bisa dikatakan semua ahli fisika matahari sepakat tidak mungkin terjadi peristiwa besar yang akan membahayakan kehidupan di muka Bumi.

Berdasarkan pengetahuan kita saat ini, badai matahari hanya akan memberikan ancaman bahaya yang rendah. Solar flare dan CME yang terjadi di Matahari, tidak akan cukup untuk menyebabkan peristiwa seperti yang digambarkan dalam beberapa film yang beredar belakangan ini.

Beberapa bintang yang diamati memang menunjukkan adanya peristiwa yang dikenal dengan istilah superflare, yaitu flare seperti yang kita amati di Matahari tapi dengan intensitas yang jauh lebih besar.

Super flare

Tapi peristiwa serupa diduga bukan peristiwa yang umum dan diragukan bakal terjadi pada Matahari kita, setidaknya saat ini. Memang peristiwa solar flare dan CME belum bisa diprediksi dengan baik untuk saat ini. Tapi pengetahuan kita yang didapat dari pengamatan Matahari lewat berbagai observatorium landas-bumi dan wahana antariksa yang terus menerus mengamati Matahari, kita semakin mengerti berbagai peristiwa yang terjadi di Matahari. Setidaknya untuk saat ini, kita bisa mengatakan dengan cukup yakin bahwa yang digambarkan dalam film-film fiksi ilmiah tentang badai raksasa matahari, tidak akan terjadi dalam waktu dekat.

MELIHAT MASA LALU DENGAN MENGAMATI LANGIT


Ada satu hal yang bisa dilakukan oleh astronom dan tidak bisa dilakukan oleh orang lain. Astronom bisa melihat ke masa lalu ketika alam semesta masih muda. Tapi tidak seperti di film-film dimana seseorang harus memiliki mesin waktu untuk menjelajah waktu.
Para astronom tidak membutuhkan mesin waktu. Yang dibutuhkan hanya teleskop canggih yang bisa melihat benda yang sangat jauh di alam semesta.

Mengapa demikian? Ketika kita melihat benda di angkasa, kita sedang melihat ke masa lalu!.

Cahaya bergerak lebih cepat dari apapun di alam semesta. Meskipun demikian cahaya tetap butuh waktu untuk bergerak melintasi angkasa. Sebagai contoh, cahaya dari Matahari membutuhkan waktu 8 menit untuk bergerak dari Matahari ke Bumi.  Bagaimanapun Matahari berada cukup dekat dengan Bumi. Tapi untuk benda yang jauh di kosmos seperti bintang atau galaksi maka cahaya dari benda-benda tersebut membutuhkan waktu jutaan bahkan milyaran tahun untuk sampai ke Bumi. Jadi ketika kita melihat benda tersebut, sama seperti kita sedang melihat benda itu jutaan atau milyaran tahun lalu!

Astronom mencari benda jauh di kosmos karena benda-benda (bintang, galaksi) itu bisa memberi informasi bagaimana sebenarnya alam semesta ketika masih muda. Cotohnya Quasar, galaksi spesial yang berada sangat jauh yang ketika kita melihatnya maka kita sedang melihat alam semesta ketika masih bayi. Quasar juga sangat terang laksana 100 galaksi normal digabung jadi satu. Karena kecerlangan quasar itulah maka para astronom bisa melihat galaksi jauh dengan teleskop. Tapi karena lokasinya sangat jauh, astronom hanya bisa melihat galaksi jauh tersebut sebagai sebuah titik cahaya dalam foto.

                                                        Sebuah Galaksi Quasar


Saat ini, para astronom telah berhasil menemukan quasar yang paling jauh dibanding yang sudah pernah ditemukan. Cahaya quasar ini datang dari waktu 13 milyar tahun lalu.  Para astronom melakukan pencarian dengan seksama untuk bisa menemukan galaksi paling jauh tersebut. Dan semua usaha tidak sia-sia karena mereka berhasil menyingkap sebagian misteri dari alam semesta dini (alam semesta ketika masih bayi).




Tahukah kamu? Ketika kamu melihat ke angkasa, bisa saja kamu sedang melihat bintang yang sebenarnya sudah tidak ada! Kita bisa melihat bintang itu karena kita baru saja menerima cahaya yang berkelana dari bintang tersebut di masa lalu dan baru tiba sekarang.